Ada mimpi
pada hening tadi:
aku tinggalkan kota ini
harus!
Tapi,
bagaimana mungkin
aku tinggalkan engkau
sementara senyummu
masih ingin ku cumbui
About Me
- Yoehan Rianto Prasetyo
- seorang guru, peminum kopi, pembaca buku yang suka berjalan kaki
Anda pengunjung ke:
Sunday, July 6, 2014
Friday, May 2, 2014
Yang Tersimpan Pada Suatu Malam
Pada selintas mata dari kejauhan
tadi, sebelum hujan;
sebelum malam menghitam benar
gerah hati ini
selalu kau permainkan
entah, kesedihan ini
bagimu seakan kegembiraan
sekali ingin
menutup mata-telinga, diam
biar waktu cepat berlalu
sikapmu sungguh terlalu
aku beranjak pulang
hujan telah datang
malam kian kelam, sayang
tadi, sebelum hujan;
sebelum malam menghitam benar
gerah hati ini
selalu kau permainkan
entah, kesedihan ini
bagimu seakan kegembiraan
sekali ingin
menutup mata-telinga, diam
biar waktu cepat berlalu
sikapmu sungguh terlalu
aku beranjak pulang
hujan telah datang
malam kian kelam, sayang
Monday, March 24, 2014
Wilayah Ironi
Pada sebuah ruang
memandang keluar:
tempat ini penuh dengan ironi
jadi tambah sepi oleh misteri;
penghuninya saling berbisik-menelisik
senyum
dingin-beku
terkesan tenang
atau dikesankan? Atau ditenangkan?
Entah,
sebab ego saling bertumbuk
tentu, dibalik ketenangan
tempat ini penuh dengan ironi
antara pembangunan-penghancuran
membangun kemanusiaan
atau menghancurkannya?
Entah
pada suatu pagi yang hening
yang berhias wajah-wajah hampa
memandang keluar:
tempat ini penuh dengan ironi
jadi tambah sepi oleh misteri;
penghuninya saling berbisik-menelisik
senyum
dingin-beku
terkesan tenang
atau dikesankan? Atau ditenangkan?
Entah,
sebab ego saling bertumbuk
tentu, dibalik ketenangan
tempat ini penuh dengan ironi
antara pembangunan-penghancuran
membangun kemanusiaan
atau menghancurkannya?
Entah
pada suatu pagi yang hening
yang berhias wajah-wajah hampa
Subscribe to:
Posts (Atom)