Sampai juga deru angin ke telingaku
mengajak untuk kembali berlayar
Aku ini lelaki,
berdiri di tepi samudera yang tidak pernah tunduk pada tajam tatap sang surya, didepan itulah selembar kenyataan dengan segala guncang gelombang, dan keperkasaan alam, di depan itulah akan kubawa panji-panji perjuangan, meski sendiri, tak akan hati menepi.
Di tepi samudera, dapat ku dengar nyanyian resah camar, gemerisik rerimbun dan hangatnya butir-butir pasir, indahnya warna alam, harus iklas kutinggal. Sebab aku yakin, keindahan itupun selalu iklas menungguku, kekasihku telah iklas menungguku, meski mimpi selalu saja berganti sepi.
Pada akhirnya
Sampai juga deru angin ke telingaku
ada cericit burung
ada gemerisik rerimbun
ah,
hanya deru itu yang kudengar
Memanjang pasir putih yang basah oleh gelombang lautan, berkicau bagai taburan bintang yang gugur di bumi persada, inilah tanah anugerah untuk bangsa yang bersahaja, inilah kemakmuran yang tidak ternoda keserakahan.
Oleh: Y R Prasetyo
No comments:
Post a Comment