malam telah benar-benar hitam
saat ku sebrangi sunyi
aku menantimu
di ujung senja tadi
tapi kau tiada datang jua
maka aku pergi
kembali menyeberangi sunyi
sembari menerka:
apa sebenarnya yang kau pilih
malam, sepinya telah jadi belati
menghujamkan perih di hati
aku pergi
seberangi sunyi
sampan ku dayung sendiri
dalam kesadaran
sajakku berkata:
cinta adalah kesanggupan
mencintai bintang harus jadi malam
mencintai air harus jadi sungai
mencintai angin harus jadi udara
mencintai belantara harus jadi gunung
mencintai bunga harus jadi harum
mencintai kamu haruslah menjadi aku
aku
orang malam yang tiada berpedang
hanya berpegang pada keyakinan
malam telah benar-benar hitam
aku menari bersama bayang-bayang
No comments:
Post a Comment