ada mata pisau yang menggelepar diatas meja makan senantiasa mengawasi lekuk nadi birahi tiada berkedip, mengiris segala yang ranum apel, roti dan hatimu tiada berkedip, tetap menatap lehermu mencari celah untuk senantiasa mendekat lekat akrab membayang tangis dan darah mata pisau berkilau menunggu tangan pada siapa tunduk melepas dendam
No comments:
Post a Comment