suatu waktu kita pernah ketemu
dulu, saat mendung tak lagi jadi payung
kenangan kembali datang mengulang
tentang bukit yang kubayang
semacam tumpukan debu
tandus-gersang
kita disana
disapa angin Agustus dibukit yang tandus
pada pertemuan itu
kau berucap untukku:
selagi bisa, selagi bersama,
lalu kita panjati tanah-tanah kering
sekedar mendengar angin berhembus
kini ia tetap datang
dengan hembusannya yang sama
angin Agustus nyanyikan 'blues'
selagi bisa, selagi bersama
bukit itu masih terlihat tandus
No comments:
Post a Comment