sekali saja
jumpa lewat canda
mengisi waktu dengan keceriaan
panggung
adalah tempatmu-aksimu
aku
cukuplah menghampar pandang
sekedar mendapati arti senyum-tawa
dalam tingkah kekanak-kanakan
sembari kuseduh semangat untuk esok,
esok, ketika kau dan aku kembali bertemu
dalam drama yang berbeda
aku
akan tetap bertahan
pada sisi yang sama,
sama, sebagaimana pernah kau temukan
hingga kembali ku rindukan:
nyanyimu-tawamu
perjumpaan yang lalu
adalah kemenangan, entah kapan terulang
kami tidak akan menyerah
kami, yang pernah ada
bukan mengada-ada
(sajak didedikasikan kepada kelompok teater "Karter" dan para alumninya)
About Me
- Yoehan Rianto Prasetyo
- seorang guru, peminum kopi, pembaca buku yang suka berjalan kaki
Anda pengunjung ke:
Wednesday, March 6, 2013
Dari mata dan telingaku
Ada sebaris kata berkejaran bersama awan
tantang tanya juga kecewa setelah heran
ada angin-sehelai, menerbangkannya
kadang semilir kadang datang dengan gusar
ada langkah mengalir dibawah terik matahari
dan senyum melambai-lambai
ada wajah yang dipalsukan lewat resah
dan ketika segala senyap datang
ketika hingar hilang, maka bersukalah
wajah palsu resah hilang
berganti senda-tawa
tersembunyi dari berpasang-pasang mata
ada canda
tak perlu berbagi, aku punya milikku sendiri
kunikmati tanpa sembunyi
dengan diriku sendiri
milikmu, candamu untukmu saja
nikmati dalam waktumu yang palsu
ada kata
berbaris-baris diangkasa
dari mata dan telinga yang tidak lagi resah
tantang tanya juga kecewa setelah heran
ada angin-sehelai, menerbangkannya
kadang semilir kadang datang dengan gusar
ada langkah mengalir dibawah terik matahari
dan senyum melambai-lambai
ada wajah yang dipalsukan lewat resah
dan ketika segala senyap datang
ketika hingar hilang, maka bersukalah
wajah palsu resah hilang
berganti senda-tawa
tersembunyi dari berpasang-pasang mata
ada canda
tak perlu berbagi, aku punya milikku sendiri
kunikmati tanpa sembunyi
dengan diriku sendiri
milikmu, candamu untukmu saja
nikmati dalam waktumu yang palsu
ada kata
berbaris-baris diangkasa
dari mata dan telinga yang tidak lagi resah
Subscribe to:
Posts (Atom)