jembatan kayu
air sungai tak jernih mengalir
pucuk-pucuk pinus dihembus angin sejuk
aku gambarkan sebentuk dusun
ada surau
anak-anak riang mengisi ruang,
tanah basah sehabis hujan,
hidup masih berayun laju
bersandar gubug rapuh
memandangi hijau kebun
kebun yang entah milik siapa
tanah basah sehabis hujan
jadikan persemaian:
kuncup-kuncup bunga bangsa,
taburilah
taburi dengan pengabdian
ada bendera
sang saka masih berkibar gagah
barisan bocah nyanyikan:
"bendera merah-putih, bendera bangsaku"
ada selendang
turut melenggang
bayang-bayang ditimang
diiring kecapi~mari berdendang, sayang
No comments:
Post a Comment