selarut ini kita bertemu diatas tanah merdeka
hampir tanpa kedaulatan kita bentangkan cita dan harapan
kau sampirkan surbanmu sekenanya
sangat sederhana kita maknai gelapnya malam
kita memang jalanan
jelata yang bukan rongsokan
tetes hujan pertama tadi milik bersama
hingga nanti,
ketika ia mengisi gelas-cangkir
yang entah milik siapa
kita kenangkan malam ini
Tan Malaka
H.M Misbach
juga Marsinah
hadirkan seluruhnya
juga dengan Hatta, Sjahrir dan H. Agus salim
jangan lupa ajak orator kita
Soekarno
lalu kita berbincang lama-lama
sambil nunggu
kabut datang gantikan duka
sebab hujan sudah mulai reda
kabut datang
kita menghambur-hilang
sebab, esok pagi kita musti kembali
berbaur dengan debu
diantara para tertindas
menyobek catatan-catatan sejarah
biar akrab melekat diotak mereka
kau pakai surbanmu sekenanya
kepadamu kuberikan nada
dan syair penuh harapan
nanti kita nyanyi sama-sama
ketika Indonesia benar-benar telah merdeka
No comments:
Post a Comment