(I)
Mungkin hanya sekedar kesempatan
tidak lagi menyapamu dari kejauhan
kini aku lebih suka mengembara
jauh, dan lebih tinggi
sekedar memandangimu
kadang tergesa kau melangkah
atau diam-menanti entah siapa
jarang kutemui senyummu terlepas untukku
tapi, senang juga melihatmu bahagia
tanpa harus aku campuri
meski bukan caraku untuk menyayangi,
biar,
aku temani kau dari sini
kepada yang paling jauh:
ku dekatkan hatiku
(II)
jika rindu adalah jarak terdekat untuk menemuimu
maka akan aku tempuh
jika cinta bukan untukku, biarlah mata kupejam
sungguh tak berani kutanggung cemburu
(III)
ada canda
tadi,
sementara angin bisikan namamu
jadinya ingat senyummu
yang kini jadi barang langka
aku berlalu
pergi setelah mendapati kerlingmu
tentu, dari jauh,
takut mengganggu
dan kibaran bendera menghiburku
padanya kutitipkan salam:
cinta merdeka
untukmu
selalu
(IV)
sajak ini hanyalah salam cinta
mungkin tidak akan pernah terbaca
pun tak berharap lebih
hanya sekedar pamungkas
meski hidup tidak akan pernah tuntas
No comments:
Post a Comment