orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya (Pramoedya Ananta Toer)

About Me

My photo
seorang guru, peminum kopi, pembaca buku yang suka berjalan kaki

Anda pengunjung ke:

Monday, March 15, 2010

Kopi

(I)

Secangkir kopi nikmat kiriman malaikat


seperti seribu tahun yang lalu

ketika ia tanam sebutir bibit dari surga

sebagai hadiah nikmat untuk manusia

yang penuh rasa dan cinta


kini, kuseduh nikmat yang hangat

dan tak lupa ucap syukur kepada Yang Maha Esa


pekatnya tak menghalangiku untuk mereguk

dan benarlah kata orang

secangkir kopi nikmat kiriman malaikat

mengajak untuk selalu mengingat

akan rasa dan cinta


mungkin untuk itulah malaikat

menanam sebutir bibit di tanah Ethiopia

selalu ingatlah akan cinta

bukan angkara


(II)

hadir di tepi malam

beralas tikar dalam temaram lentera

bersama sahabat

seabad segelas kopi


duduk disini

serasa sedang menjelajah

menerabas batas ruang dan waktu

kembali ke masa lalu

keluar dari batas wilayah kedaulatan

negriku


hingga kembali jatuh berkeluh kesah

akan lelah hati yang mengembara

dalam sejarah


disini nyata kutemukan

bingkai-bingkai nada dalam do’a

nyata kulihat

wajah-wajah pekerja menggurat tegas

datang melepas lelah

nyata kudengar

suara-suara penyapa malam

membahana dalam dahaga dan gelisah

tidak sedang bersama sastrawan dan wartawan

dalam tradisi Naguib

bukan pula sedang bercengkrama

dengan cendekiawan

melontarkan teori-teori filsafat

dan rumitnya politik

disini, bukanlah Kiva Han

Konstantinopel pada 1475

dengan segala gebalaunya


bukan pula di kafe-kafe pelataran kotamu

dengan segala kemilaunya


disini bersama petani dan anak-anak mimpi

bertukar kisah yang kian resah

inilah gubug warung kaki bukit

tempat kutemukan sahabat

seabad segelas kopi


(III)

panjang sejarah melarut

dalam hirup nikmat yang terkecap

ada rasa ada cinta

karena inilah seseorang menjadi manusia

oleh rasa, bangsa ingin berubah

dan berani menantang maut demi cinta


bagaimana gempita perlawanan

berawal dari secangkir nikmat?

tentu, hangatnya mengajak untuk selalu ingat:

hanyalah rasa dan cinta

yang menggugah kesadaran

manusia


dari tanah Mesir hingga warung pesisir

tempat pengembara menuliskan syair


(IV)

hanyalah karena rasa

yang dibiarkan mengendap

tertuang bahagia mengusir resah


inilah cinta


mengendap dalam hangat dan semerbak rindu

biarkanlah rasa mengalir tanpa ragu

karena nikmatnya hanyalah untukmu


(V)

berada disebuah meja

sudut malam kotamu


cangkir putih cantik

menyendiri suguhkan harum

didepan ada sepasang muda

berdua menjalin cinta

saling bertukar senyum dan manja

ada dua kuntum mawar

merekah merah

kedua-duanya tautkan kisah

akan rasa

yang pernah tumbuh

oleh asmara


ada dua lilin

dua – duanya diam membisu

berpijar tenang

menyerah pada alam

angin melintas bisu

aku hanyut dalam rindu


(VI)

kembali langkahku harus terhenti

bukan letih atau dahaga yang menyiksa

tapi aroma yang menggoda

kedai – kedai tempat bersinggah

selalu tawarkan nikmat pengusir resah


ada selembar menu yang harus dibaca

sajian dari seluruh belahan dunia

aku bak seorang raja

menerima upeti panen kopi

dari negeri – negeri terjajah

ramuan nikmat dari beragam bangsa:

Arabica, robusta, canephora, liberica

dan astaga!

Ini harga memang pantas untuk raja

bukan untuk pengembara


(VII)

hajo

kamoe melajoe

tak poenja kata temoe saat koe djamoe

lihatlah ramoe nikmat poenja bangsa jang sekarat


dalam gelas katja mengendap gelap

ah, terasa nikmat

apakah kaoe poenja?

Sebab kami tiada berpoenja

ini rasa poenja negara

kami hanja sanggoep oetjap merdeka


meramoe nikmat hanja oentoek bersahabat

djadi djangan engkaoe embat


(VIII)

qishr, kini sebut saja kisher

ramuan sahabat dari jazirah Arab

dirampas dari tangan – tangan bangsawan

tunjukkan rakyat berani melawan

tentu saja

orang mana yang ingin ditindas

hidup dengan hak yang terampas


ini kopi bikin mabuk

setengah ngantuk aku tulis sajak

ah, ternyata

ramuan ini memang pengganti anggur

dalam perjamuan di Palestina

tanah yang belum juga merdeka

ada perjuangan dalam aromanya

ada prinsip yang harus selalu dibela

inilah rasa dan cinta

hanya untuk manusia


(IX)

bersama kawan berbincang

pada sebuah gubug tepi jalan

menyambut malam sehabis hujan

hati berlayar jauh kedalam sebuah cangkir

bagai lembaran samudra yang menghitam

oleh kisah yang beragam


ada nada yang terdengar didalamnya

menyayat kelam tapi tenang

hampir tiada mampu untuk dimengerti

syair – syair yang bercerita tentang kepedihan

temukan nada tenang dalam sebuah cangkir

mendengar Eric Clapton, Gary Moore dan Jimmy Hendrix

seperti sedang berkeluh akan pahitnya hidup

sore pada gubug tepi jalan

blues mengalir bersama nikmat yang terhirup


(X)

kupikir: sungguh aneh perjamuan disini

secangkir kopi pahit tersaji hangat

lengkap dengan sepotong gula merah

orang – orang sibuk dalam cerita dan canda

tangan – tangannya memelintir tembakau

adapula yang pingin hanya ampas

buat melukis pada sebatang rokok


ternyata beginilah awalnya

awal yang baru kukenal

perjamuan awal secangkir kopi

bersama para petani

kuhirup pahit hitamnya hidup

lalu kugigit sedikit gula merah

seperti mengunyah manis hatimu


Oleh: Yoehan Rianto P.

No comments:

Post a Comment