(i)
Mendung di langit kotamu
angin datang dan bayangmu menghilang
terlihat murung kini
wajah kotamu
Tentu
tidak ada lagi tempat untuk berbagi kisah
semua tersimpan dalam bisu kesibukannya
akupun hanya sanggup untuk diam dan tegar
menanti hujan
karena udara terasa gersang tanpa sejuk senyummu
Sepertinya baru kemarin
aku mengikuti langkahmu yang ceria
mencoba untuk selalu dekat dengan hatimu
selalu mendengar suara hatimu
kemudian kita menari di antara semerbak mawar
meski kita tetap diam
hingga waktu menghempaskan aku
mencuri senyummu dari ceriaku
kini aku melangkah diam didalam lorong
tempat dulu kutemukan senyumu
Mendung di langit kotamu
semakin murung wajah kotamu
dengan kehadiranku yang resah
Aku masih berjalan
mencari setapak langkahmu
mencoba temukan cara
untuk mempersempit jarak
rinduku dan kehadiranmu
(ii)
Seperti yang kukenal dulu
dingin dan berkabut
Langit membentang biru
pertanda rindu masih berlabuh
Kota milikmu diam menyimpan kisah
tentang ceriamu
tentang tangismu
tentang sepimu
segala tentangmu di hatiku
yang pasti aku merindu
Oleh: Yoehan Rianto P.
No comments:
Post a Comment