lelaki ini mengawasimu dari kesunyian
membaca setiap gerik tingkah dan bibirmu
seakan menanti suatu saat
suatu saat yang dikata 'kemenangan':
"hati ini seumpama pedang
siap hadang-melawan"
menyimak tiap-tiap adegan
perlahan-pelan
tenang
kau-mereka ada di depan
sedang kemenangan telah tergenggam
sang sutradara kembali ke permukaan
kesadaran-juang
harus selalu ada gerakan
sebab dengan diam
matipun datang menjelang
No comments:
Post a Comment