menjelang redup matahari dikota milikmu
kita masih berdiri di batas yang sama,
bersama mencari irama yang sama:
ku petik nada dari gitarku-kau bacakan sajak
seakan tumpah segala harap di hati masing-masing
tak ada yang bertanya
sebab kita telah lama mengerti:
warna pelangi tak kan terlihat lagi
tak perlu untuk selalu menanti
atau kita petik kuncup warna seruni,
lalu menebarkannya sekedar mengganti pelangi
agar langit tak terlihat sepi
kau, tetaplah membaca sajak
mengiringi matahari yang terkantuk-kantuk
akan kupetikkan nada hingga langit berhias bintang
sayang, biarlah sekedar kudengar kau bersajak
sembari kupandangi ramah senyummu dari jauh
No comments:
Post a Comment