sia-sia kau pahami aku dengan kata-kata yang menghujat
disela kenangan ini masih lebat akan ilalang
senyummu tiada hilang, sayang
menjelma dalam sajakku
lalu kita hanya diam
memandangi arah yang sama:
dimana matahari selalu lelap terbenam
cakrawala jadi bertabur cahaya
sementara kabut mulai merambat turun jadi tirai
kita menelantarkan hati yang pernah kita miliki
tiada bersuara
sekedar berpasrah dalam do'a
No comments:
Post a Comment